- Home >
- Artikel Dan Pendidikan , Other , Tutorial >
- TUGAS Jaringan
1.PROTOCOL NETWARE
Protocol ini mempunyai kemampuan untuk berbagi sumber daya berkas dan printer yang dapat berjalan melalui IPX, dan Service Advertisement Protocol (SAP). Dimana SAP memungkinkan host dalam jaringan Novell untuk mengetahui persis host yang menyediakan masing-masing service.
Disamping dukungannya terhadap protokol standar seperti tersaji di atas (kecuali AppleTalk), NetWare telah memperkenalkan beberapa protokol tambahan khusus untuk NetWare. Protokol ini seringkali memiliki juga fungsi yang terdapat dalam protokol standar, tetapi protokol ini terpadu penuh kedalam sistem NetWare. Protokol NetWare digunakan hanya pada jaringan NetWare, untuk melengkapi protokol standar dan dirancang agar NetWare dapat bersaing melawan sistem lain yang membatasi implementasinya hanya pada protokol standart.
Sumber: Wikipedia
2.Protocol UDP atau User Diagram Protocol
adalah salah satu protocol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak handal tanpa koneksi antara host – host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
UDP memiliki karakteristik – karakteristik sebagai berikut :
- Connectionsless(tanpa koneksi) -> Pesan – pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi
- Unrealible(Tidak handal)-> Pesan – pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknlowgedment. Protocol lapisan yang berjalan diatas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan – pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protocol aplikasi yang berjalan diatas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing – masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan – pesan ke sebuah protocol lapisan atau prosess tertentu didalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Progress Identification dan Destination Process Identification.
-UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Sumber: Wikipedia
3.Sejarah TCP/IP
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
=>Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
=>TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
=>Network Access Layer
=>Physical Layer
Sumber:Wikipedia
4.Perbandingan Model Osi dengan TCP/IP
Sumber:http://rihlahbluemania.blogspot.com/2009/04/perbandingan-model-osi-dan-tcpip.html
5.Protokol Pada jaringan Peer to Peer
Kalau dalam jaringan Client-Server ada satu komputer yang bertugas sebagai server, maka dalam jaringan
Peer to Peer semua komputer dapat bertindak sebagai server.
Dalam jaringan Peer to Peer, semua komputer memiliki hak akses yang sama. Setiap komputer yang terhubung dapat saling berbagi sumber daya tanpa harus dikendalikan oleh satu komputer.
Jadi, intinya, jaringan Peer to Peer adalah jaringan di mana semua komputer dapat bertindak sebagai server ataupun client.
Sumber:http://jaringannetwork.blogspot.com/2013/12/jaringan-client-server-dan-peer-to-peer.html
6.Setting IP pada Windows dan Linux
PADA WINDOWS
Menghubungkan Komputer satu dengan komputer lain dapat dilakukan dengan konfigurasi jaringan komputer, yaitu dengan menyiapkan perangkat keras jaringan kompute serta melakukan setting di sistem jaringan komputer. Setelah perangkat keras tersedia dan dirangkai, langkah selanjutnya adalah memberikan alamat Internet Protocol Address (IP Address) pada komputer. Alamat IP diperlukan agar komputer bisa saling mengenal.
Sistem operasi yang digunakan harus mendukung protokol yang digunakan untuk koneksi antar jaringan. Protokol yang lazim digunakan adalah TCP/IP.
Jika menggunakan sistem operasi Windows, berikut adalah langkah-langkah memasang alamat IP :
Gunakan menu Start > Control Panel > Network Connections.
Klik kanan pada menu Local Area Connection dan pilih menu Properties.
Setting Network Connections
Pada tab General, klik menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties.
LAN Properties
Tuliskan alamat IP (IP Address) yang dikehendaki, misalnya diisi 192.168.1.10 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda.
Pengisian Alamat IP (IP Address)
Lakukan testing dengan membuka command prompt dan mengetik perintah C:\>ping 192.168.1.10.
Jika reply berhasil berarti komputer tersebut sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan.
Sedangkan,,,,,,
PADA LINUX
Jaringan komputer adalah kumpulan sejumlah komputer yang saling terhubung untuk dapat saling berkomunikasi dalam bentuk sharing data, chating, browsing dan lainya. Artikel kali ini akan membahas tentang sistem jaringan pada mesin Linux. Sistem Linux mempunyai kemampuan untuk administrasi sistem jaringan dengan berbasis GUI dan berbasis Text. Tutorial kali ini membahas administrasi sistem jaringan pada mesin Linux berbasis Text yakni dengan menggunakan sistem console atau shell linux yang mempunyai kemiripan dengan comment prompt atau dos prompt pada mesin windows.
A. Mendeteksi Kondisi Kartu Jaringan (NIC)
1. Memeriksa keberdaan kartu jaringan
Saat pc melakukan booting, mesin linux akan melakukan pendeteksian semua perangkat keras yang terpasang untuk melakukan pengecekan ulang, termasuk juga kartu jaringan. Jika muncul pesan eth0 bernilai [OK] maka kertu jaringan bisa digunakan, tapi jika pesannya adalah eth0 bernilai [FAILED] maka kartu jaringan perlu dilakukan instalasi ulang atau upgrade.
2. Memeriksa kartu jaringan dengan perintah, #modprobe [nama kartu jaringannnya]
[root @ sambaserver root ]# modprobe rtl8139 => jika [OK] maka bisa dipakai.
B. Memasang IP Address melalui konsole atau shell linux
1. Melihat kondisi settingan kartu jaringan dengan perintah ifconfig
[root @ sambaserver root ]# ifconfig
:>> informasi yang muncul berupa Ipaddress yang ada
2. Jika IP address belum ada, maka pengisian IP address dengan perintah ifconfig sbb :
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 [no IP adrress] netmask [nonetmask/subnetmask] broadcast [no pancaran]
3. Memasang IP address pada alamat eth0
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
4. Memeriksa konfigurasi IP address
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 => (hanya alamat pada eth0}
# ifconfig => (informasi alamat yang lengkap)
5. Menonaktifkan kartu jaringan pada eth0 (disable)
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 down
6. Mengaktifkan kembali kartu jaringan pada eth0 (activated)
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 up
7. Daemon yang digunakan pada jaringan
Daemon yaitu program untuk menangani system jaringan. Linux memiliki daemon yang bernam network yang berada dalam direktori = /etc/rc.d/init.d/network
Sintak untuk mengaktifkan daemon jaringan adalah sbb:
# /etc/rc.d/init.d/network {start | stop | restart | reload | status }
8. Menjalankan Daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]#/etc/rc.d/init.d/network start
jika muncul pesan [OK] maka konfigurasi berhasil dan daemon dah aktif.
9. Menjalankan kembali daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]# /etc/rc.d/init.d/network restart
10. Mematikan daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]# /etc/rc/d/init.d/ network stop
C. Membuat file untuk konfigurasi IP address
Proses intalasi / setting IP tersebut diatas sifatnya hanya sementara, artinya jika komputer dimatikan atau restart maka saat hidup lagi settingan IP sudah hilang. Maka settingan IP addres sebaiknya dilakukan saat instalasi linux pertama kali.
Namun demikian ada cara lain, agar settingan IP address tidak hilang yaitu dengan membuat file konfigurasi tersendiri yang akan mengkonfigurasi saat Pc booting. Caranya adalah sbb :
1. saat login kedalam mesin linux, maka masuklah dengan user root sebagai super user/administrator. Namun jika sudah terlanjur dengan user biasa, bisa login ulang dengan perintah $ su
[user @ sambaserver user ] $ su {user bisa}
password : * * * * * {sebagi user root}
[root @ sambaserver root ]#
2. Buat file konfigurasi jaringan pada rc.local yang berada di direktori /etc/init.d, yang berupa file local yang akan dijalankan setiap kali PC booting.
3. buka file tersebut dengan editor vi, dengan perintah sbb :
[root @ sambaserver root ]# vi /etc/init.d/rc.local
lalu tambahkan baris berikut, dengan mengawalinya menekan huruf [I] = :
/sbin/modprobe rtl8139 => aktifkan kartu jaringannya
/sbin/ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
=> setting ip addressnya
/sbin/ifconfig lo 127.0.0.1 => aktifkan ip addres mesin local
/sbin/ifconfig eth0 up = > aktifkan eth0 yang sudah berisi ip address
/sbin/ifconfig lo up => aktifkan lo yang sudah berisi ip addres local
4. Simpan file rc.local tersebut dengan cara menekan [esq], lalu tombol [shift] + [:] dilanjutkan tekan huruf [w] dan [q] lalu [enter].
Demikian Tutorial kali ini. Mohon maaf jika masih ada kekurangan.
Sumber:
http://afing.wordpress.com/2009/01/29/konfigurasi-sistem-jaringan-linux/
http://www.komputeran.com/2012/05/cara-setting-jaringan-komputer-di.html